-->

Riwayat Qiro’ah Ibnu Katsir


Oleh : Syahril Siddiq

Riwayat Qiro’ah Ibnu Katsir
       Sahabat Sudut Pustaka kali ini penulis akan menshare mengenai  Riwayat Qiroh Ibnu Katsir, dengan harapan semoga kita sebagai umat Muslim termotivasi dalam mempelajari sekaligus mendalami Al- Quran dan tentunya bisa mengamalkannya. Selamat membaca…!!

Ibnu Katsir ( ابن كثير ) Dia adalah Abdullah bin Katsir bin Amru bin Abdullah bin Zadan bin Fairuz bin Harmuz Al-Makki. Julukannya Abu Ma'bad. Lahir di Makkah pada tahun 45 H. Orangnya tinggi, gagah, coklat kulitnya, bermata biru, kepalanya putih dan berjenggot. Terkadang ia mewarnai jenggotnya dengan daun pacar. Ahli pidato, fasih dan lancar berbicara, berpembawaan tenang dan berwibawa. Ibnu Katsir termasuk seorang tabi'in. Bertemu dengan sahabat di Makkah, seperti ; Abdullah Zubair, Abu Ayyub Al-Anshari dan Anas bin Malik. Talaqqi qiro'at pada Abu As-Saib Abdullah bin As-Saib Al-Makdzumi, Abu Hajjaj Mujahid bin Jabr dan Dirbas Maula Ibnu Abbas. Ibnu As-Saib membaca pada Ubay bin Ka'ab dan Umar bin Khathab. Mujahid membaca pada Abdullah bin Abbas. Dirbas juga membaca pada Ibnu Abbas. Ibnu Abbas membaca pada Ubay bin Ka'ab dan Zaid bin Tsabit. Ubay, Zaid dan Umar membaca pada Rasulullah SAW.
Diantara murid-muridnya adalah; Abdul Malik bin Jurraj, Ibnu Abi Mulaikah dan Sufyan bin Uyainah. Imam Syafi'i menukil qiro'at Ibnu Katsir dan memujinya. Beliau berkata : "Qiro'at kami adalah qiro'at Ibnu Katsir dan dengan qiro'at itulah aku dapatkan penduduk Makkah membacanya." Ibnu Katsir sempat pergi ke Iraq beberapa saat lamanya. Kemudian kembali lagi ke Makkah dan meninggal disana pada tahun 120 H.Yang termasyhur meriwayatkan dari Ibnu Katsir adalah Al-Bazzi dan Qunbul. Inilah data mereka berdua.
1.      Al-Bazzi ( البزى )
Dia adalah Ahmad bin Muhammad bin Abdullah bin Al-Qosim bin Nafi' bin Abu Bazzah. Namanya dinisbatkan pada kakeknya yang tertinggi, Abu Bazzah. Dan dia dijuluki Al-Bazzi Abu Al-Hasan. Lahir pada tahun 170 H di Makkah. Meriwayatkan qiro'at Ibnu Katsir dari Ikrimah bin Sulaiman dari Isma'il bin Abdullah Al-Qusth dari Syabl bin 'Ibad dari Ibnu Katsir. Banyak yang meriwayatkan qiro'at Ibnu Katsir, tetapi Al-Bazzi adalah yang terbaik dan yang terpercaya diantara mereka. Syekh qiro'at di Makkah pada zamannya, tsiqqoh, kritis orangnya, muadzin masjidil haram dan menjadi imamnya selama empat puluh tahun. Meninggal di Makkah pada tahun 250 H dalam usia delapan puluh tahun.

2.      Qunbul ( قنبل )
Nama aslinya Muhammad bin Abdurrahman bin Khalid bin Muhammad bin Sa'id Al-Makdzumi Al-Makki. Julukannya Abu Amru dan digelari dengan Qunbul, karena ia berasal dari suatu tempat yang bernama Qonabilah. Lahir di Makkah pada tahun 195 H. Meriwayatkan qiro'at Ibnu Katsir dari Ahmad bin Muhammad bin 'Aun Al-Hasan Ahmad Al-Qowwas dari Abu Ikrith Wahab bin Wadlih dari Isma'il bin Syabl dan Ma'ruf bin Misykan dari Ibnu Katsir. Imam dalam qiro'at, diyakini keimamannya, terpercaya dan syekh qiro'at di Hijaz pada masanya. Termasuk yang terbesar diantara orang-orang yang meriwayatkan dari Ibnu Katsir. Dan Al-bazzi didahulukan karena lebih tinggi sanadnya. Dikarenakan usianya yang sudah tua, Qunbul berhenti mengajar Al-Qur'an sembilan tahun sebelum meninggal. Meninggal dalam usia sembilan puluh enam tahun, pada tahun 291 H.

Manhaj Ibnu Katsir Dalam Qiro'at terdiri sebagai berikut :
a.       Membaca basmalah pada setiap antara dua surat kecuali antara Al-Anfal dan At-Taubah. Untuk ini Ibnu Katsir sama dengan Qolun.
b.      Mendlommahkan mim jamak dan menyambungnya dengan wawu jika sesudahnya huruf berharokat, seperti : أنجكم من , جئتم ﺷﻴﺌﺎ  , ربهم ﺇلا menjadi : أﻧﺠﻜمو من , جئتموﺷﻴﺌﺎ, ربهمو ﺇلا
c.       Menyambung ha' () dlomir dengan wawu jika dia dlommah dan sebelumnya huruf mati, sedangkan huruf sesudahnya berharokat, seperti : أخوه أحب , منه أية menjadi : أخوهو أحب , منهو اية  Dan menyambungnya dengan ya' (ي) jika dia kasroh, sebelumnya huruf mati dan sesudahnya huruf berharokat, seperti : فيه هدى , عليه توكلت  Menjadi : فيهي هدى , عليهي توكلت  Membaca dengan qoshr mad Al-munfashil dan tawassuth mad Al-muttashil tanpa khilaf.
d.      Mentashilkan hamzah kedua dari dua hamzah yang bertemu dalam satu kalimat tanpa idkhol.
e.       Dua perawi Ibnu Katsir berbeda dalam membaca dua hamzah yang bertemu dalam dua kalimat. Jika dua-duanya berharokat sama, Al-Bazzi membaca sama seperti Qolun, yakni mengitsqotkan yang pertama apabila sama-sama fathah. Dan mentashilkannya apabila sama-sama kasroh atau sama-sama dlommah. Sedangkan Qunbul membaca dengan mentashilkan hamzah kedua dan mengibdalkannya menjadi huruf mad seperti Warsy. Adapun jika dua-duanya berbeda harokat, Ibnu Katsir dari dua perawinya mengganti hamzah kedua sebagaimana Qolun dan Warsy.
f.        Memfathahkan ya' idlofat jika sesudahnya hamzah qoth'i maftuhah atau hamzah washol yang dihubungkan dengan lam ta'rif, seperti : ﺇني أعوذ , عهدي الظالمين disana ada pengecualian pada tempat-tempat tertentu yang bisa dilihat dalam kitab-kitab qiro'at.
g.      Mengitsbatkan sebagian ya'at az-zaidah baik ketika washol maupun waqof, seperti : تؤتون موثقا,ولئن أخرتن,المتعال,أكرمن menjadi : أكرمني , تؤتوني موثقا , ولئن أخرتني , ألمتعالي  Dan mengitsbatkan ya' pada empat kalimat, yaitu :  هاد, واق, باق, يوم يناد  menjadi : واقي , باقي , يوم ينادي , هادي
h.      Berhenti pada ha' ( ) ta'nits yang tertulis dimashohif ta' (ت) dengan ha' (), seperti : معصيت , لعنت, نعمت, رحمت  menjadi : معصيه, لعنه, نعمه, رحمه  Berhenti pada kalimat أبت  dengan ha' () 9. Membaca lafadz صرا ط  dimana saja berada dengan sin (س) menjadi : سر ا ط  menurut riwayat Qunbul, baik itu ma'rifat ataupun nakiroh.


Sahabat......Cari Sepatu dan Pakaian Muslimah Murah??

coba cek Link Shopee di sini !!!

Sepatu
Pakaian Muslimah


0 Response to "Riwayat Qiro’ah Ibnu Katsir"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel