-->

Mau Untung atau Mau Rugi?

   Mau Untung atau Mau Rugi ???
oleh : Syahril Siddiq


    Sahabat Sudut Akademika, kali ini penulis akan mencoba menshare pandangan penulis mengenai orang yang tergolong Rugi dan Untung menurut prespektif Al Quran surat Al- Ashr sesuai berbagai literasi yang penulis baca. selamat membaca...


     Pada akhirnya kita sebagai Manusia nanti kelak di hari kiyamat akan di golongkan menjadi dua golongan yaitu Golongan Muflihin (orang yang beruntung dan berbahagia), dan Golongan Khosirin (orang yang merugi dan celaka). jika kita suruh memilih tentunya kita akan memilih Golongan Muflihin, akan tetapi mudahnya ucapan tak semudah perbuatan, karena untuk mencapai maqom tersebut butuh penuh perjuangan, ikhtiar, dan doa.

      Pada kata " Wal 'asri" dalam aspek ilmu dilalah  mengandung beberapa makna diantaranya, waktu, masa waktu, umur, periode, dan mendesak. jika kita simpulkan dari berbagai makna tersebut maka kita bisa memaknai kata tersebut dengan waktu yang mendesak yang selalu dilalui. dalam kalimat " Wal 'asri" juga  didahui oleh huruf "Wau" dan kalimatnya dikasrohkan, dalam kaidah bahasa arab ketika ada suatu kalimat dimasuki huruf "wau" dan kalimatnya dikasrohkan maka itu disebut kalimat sumpah, maka Alloh bersumpah atas nama makhluknya yaitu "Waktu". Nah, yang menjadi pertanyaan kenapa Alloh bersumpah atasnama makhluknya? padahal Alloh lah satu satu nya yang pantas menjadi objek bersumpah, tapi Alloh sendiri malah bersumpah atas nama Makhluknya. pada masalah ini sebagian ulama berpendapat bahwa ketika Allah bersumpah atas nama Makhluknya berarti Allah ingin memberi tahukan bahwa betapa pentingnya hal tersebut. seperti Allah bersumpah atasnama waktu berarti Allah ingin memberitahukan seakan akan waktu yang sempit ini sangat penting untuk dimanfaatkan sebaik baiknya.

     diayat yang kedua yang berbunyi "innal insana lafi khusrin" dalam terjemahan dari kemenag diartikan sungguh Manusia berada dalam kerugian. kalo kita perhatikan kalimat dari ayat tersebut, pada awal kalimatnya didahului oleh kata "inna" yang mana dalam Ilmu Nahwu disebut Harfu taukid wa Nasbin artinya huruf yang digunakan untuk menguatkan suatu kalimat. jika kita pandang dalam Aspek Ilmu Balagoh ada kaidah yang megatakan " jika dalam suatu kalimat Bahasa Arab di dahului oleh huruf taukid  diantanya "Inna" maka kalimat tersebut menunjukan kesungguhan atau keseriusan ucapatannya dalam arti tidak diragukan lagi ucapannya apalagi di ayat kedua ini menggunakan dua huruf taukid yaitu " inna dan li" berarti Allah benar benar serius memberika kabar ini.

     jika kita gabungkan antara ayat pertama dan ayat kedua, maka kita bisa menarik kesimpulan bahwa Allah SWT ingin memberi rambu rambu kepada Manusia bahwa "diwaktu yang sempit ini dan sifatnya sementara maka manfaatkan dengan sebaik baiknya karena ketika tidak dimanfaatkan maka besar kemungkinan akan berpotensi sebagai orang yang Rugi".

    terus bagaimana agar kita terbebas dari golongan orang orang yang merugi? jawabannya ada di ayat yang ke 3 dan ke 4 yaitu yang pertama "illalladzina amanu" kita garis bawahi kata "Amanu" artinya beriman, jadi syarat yang pertama yaitu beriman kepada Allah, orang yang yang kaya suka memberi suka menolong jika tak ada iman dalam hatinya maka dia masih termasuk orang yang rugi, apalagi orang yang susah dan tak beriman pula maka ruginya dua kali di Dunia dan Akhirat Rugi. syarat yang kedua yaitu "wa 'amilussolihat" artinya beramal sholeh, dalam beramal sholeh terbagi menjadi dua aspek pertama hablu minalloh yaitu ibadah yang berkaitan langsung dengan Allah seperti, Sholat, Puasa, dll. kedua Aspek hablu minannas yaitu ibadah sosial yang berkaitan sesama Manusi, seperti baik ke tetangga, dll. dalam hal ini kita harus seimbang antara keduanya karena ketika kita rajin Sholat atau Puasa akan tetapi hubungan kita sesama Manusia bermasalah misalnya suka mendzolimi orang lain, maka Rosululloh mengkatagorikan orang tersebut sebagai orang yang Muflis (merugi) karena pahala ibadah sholat yang dikumpulkan, habis untuk membayar dosa Dia ketika mendzolimi orang lain.

     terakhir pada ayat ke 4 yang berbunyi "watawa soubil haqqi watawa soubissobri" pada ayat ini menjelaskan ketika kita sudah beriman dan beramal sholeh, maka kitapun harus memperhatikan orang disekitar kita khususnya keturunan kita agar dinasehati,diajak, dan saling mengingatkan dalam segala hal kebaikan khususnya ibadah agar mereka juga menjadi orang orang yang beruntung dan jauh dari kerugian, karena surga terlalu luas untuk kita sendiri jadi sebisa mungkin kita harus mengajak orang disekitar pula demi mencapai kebahagian di Dunia dan diakhirat, dan perlu diketahui pula ketika kita mengajak orang lain kepada kebaikan tentunya tak segampang membalikan telapak tangan oleh karena ketika kita saling menasehati atau mengajak dalam kebaikan tentunya harus dibarengi dengan kesabaran dan keikhlasan.

    jadi kesimpulannya, jika kita ingin menjadi orang yang beruntung dan bahagia dan jauh dari kerugian, maka manfaatkanlah kesempatan waktu yang diberikan oleh Allah SWT dengan menguatkan keimanan yang disertai denga amal sholeh, dan lebih jauhnya kita bisa saling mengingatkan antara satu sama lain disekitar kita untuk bersama sama mencapai kebahagian di Dunia dan Akhirat.

Wallohu a'lam




Sahabat......Cari Sepatu dan Pakaian Muslimah Murah??
coba cek Link Shopee di sini !!!

Sepatu

Pakaian Muslimah


0 Response to "Mau Untung atau Mau Rugi?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel